Banda Aceh – Ketua KIP Aceh, Syamsul Bahri mendampingi Ketua KPU RI Ilham Saputra dalam Agenda Kuliah umum sekaligus penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Syiah Kuala (USK) dengan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) dan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala (FISIP USK) dengan KPU RI, Rabu (30/3).
Kuliah umum bertemakan Sinergitas KPU dan Kampus Menuju Pemilu Serentak Tahun 2024. Ketua KPU RI, Ilham Saputra dalam kesempatannya menyampaikan bahwa kampus merupakan miniatur dari proses demokrasi. Hal ini terlihat seperti pada proses pemilihan Rektor, Dekan bahkan pada tingkat mahasiswa sekalipun, seperti pada pemilihan ketua BEM atau DPM.
Pada kesempatan ini, Ilham Saputra juga mengajak dan mengarahkan kepada peserta terutama mahasiswa untuk menjadi pemilih yang rasional pada pemilu mendatang, mengetahui dan mempelajari terlebih dahulu track record atau rekam jejak dari sosok yang akan dipilih sehingga pilihan tersebut lahir dari diri sendiri bukan berdasarkan intervensi dari pihak lain.
“Harus tahu track record-nya. Apa yang telah diperbuatnya selama ini? Jangan milih orang yang narkoba atau hanya duduk diam. Agar kita jadi pemilih yang rasional,” katanya.
Dalam kegiatan ini Universitas Syiah Kuala juga memanfaatkan momentum untuk melakukan kerjasama ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Ketua KPU RI Ilham Saputra, S.IP dengan Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan di Aula FISIP USK.
Selain itu, pada waktu yang sama juga terjalin hubungan kerja sama pada tingkat Falkultas dengan penandatanganan MoA antara FISIP USK dengan KPU RI.
Ketua KIP Aceh Dampingi Ketua KPU RI Pada Kuliah Umum di Universitas Syiah Kuala
Banda Aceh – Ketua KIP Aceh, Syamsul Bahri mendampingi Ketua KPU RI Ilham Saputra dalam Agenda Kuliah umum sekaligus penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Syiah Kuala (USK) dengan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) dan Memorandum of Agreement (MoA) antara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala (FISIP USK) dengan KPU RI, Rabu (30/3).
Kuliah umum bertemakan Sinergitas KPU dan Kampus Menuju Pemilu Serentak Tahun 2024. Ketua KPU RI, Ilham Saputra dalam kesempatannya menyampaikan bahwa kampus merupakan miniatur dari proses demokrasi. Hal ini terlihat seperti pada proses pemilihan Rektor, Dekan bahkan pada tingkat mahasiswa sekalipun, seperti pada pemilihan ketua BEM atau DPM.
Pada kesempatan ini, Ilham Saputra juga mengajak dan mengarahkan kepada peserta terutama mahasiswa untuk menjadi pemilih yang rasional pada pemilu mendatang, mengetahui dan mempelajari terlebih dahulu track record atau rekam jejak dari sosok yang akan dipilih sehingga pilihan tersebut lahir dari diri sendiri bukan berdasarkan intervensi dari pihak lain.
“Harus tahu track record-nya. Apa yang telah diperbuatnya selama ini? Jangan milih orang yang narkoba atau hanya duduk diam. Agar kita jadi pemilih yang rasional,” katanya.
Dalam kegiatan ini Universitas Syiah Kuala juga memanfaatkan momentum untuk melakukan kerjasama ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Ketua KPU RI Ilham Saputra, S.IP dengan Rektor USK Prof. Dr. Ir. Marwan di Aula FISIP USK.
Selain itu, pada waktu yang sama juga terjalin hubungan kerja sama pada tingkat Falkultas dengan penandatanganan MoA antara FISIP USK dengan KPU RI.