Banda Aceh – Dalam sidang paripurna istimewa yang digelar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, enam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Aceh menyampaikan visi, misi, dan program kerjanya jika terpilih menjadi orang nomor satu di Aceh pada Pilkada 2017 mendatang.
Pasangan nomor urut 1, Tarmizi A. Karim dan T Machsalmina Ali, mengusung visi mewujudkan Aceh baru yang mandiri, sejahtera, berbudaya dan bermartabbat berlandaskan nilai Islam.
Mereka juga mempunyai sebelas misi, di antaranya mengembangkan tata kelola Pemerintah Aceh yang efektif, efesien, amanah, transparan, dan akuntabel. Meningkatkan peran pemerintah, pemilik modal, masyarakat, untuk mewujudkan Aceh yang sejahtera dan mandiri melalui pemenuhan kebutuhan pokok, pelayanan dasar, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Meningkatkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter berlandaskan nilai islami, budaya, dan kearifan lokal,” kata Tarmizi menyebut misi ketiga, pada Jumat (28/10/2016).
Selain itu, meningkatkan pelayanan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat serta mewujudkan iklim investasi penanaman modal di Aceh yang kondusif guna mempercepat pertumbuhan, pemerataan ekonomi, dan memperluas lapangan kerja.
Ia juga memaparkan sebelas program prioritas pembangunan dalam lima tahun ke depan, di antaranya pembangunan infrastruktur dasar dan infrastruktur ekonomi. Pendidikan berbasis karakter, vokasional, dan wirausaha, juga pemenuhan jaminan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.
Pasangan calon nomor urut 2, Zakaria Saman dan T. Alaidinsyah, mengusung visi, Aceh beu maju dan rakyat beu sejahtera untuk semua. Sementara untuk lima misi yang diusung pasangan ini ialah membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing, mengokohkan kehidupan sosial kemasyarakatan serta mencegah bencana sosial lainnya.
Selain itu, membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilan, serta meningkatkan kinerja pemerintahan melalui profesionalisme tata kelola dan perluasan partisipasi publik dan penegakan hukum. Terakhir, mewujudkan Aceh yang nyaman dengan pembangunan berkelanjutan, serta ramah lingkungan.
“Tujuan akhir dari pembangunan ialah menuju kesejahteraan rakyat Aceh yang hakiki lahir dan batin,” kata Zakaria Saman.
Pasangan calon nomor urut 3, Abdullah Puteh dan Sayed Mustafa Usab, mengusung visi, mewujudkan kembali Aceh sebagai negeri yang aman, sejahtera, adil, makmur, dan beradidaya berlandaskan syariat Islam.
Mereka merumuskan lima misi untuk mendukung visi tersebut, yaitu penyelenggaraan syariat islam secara kaffah, revolusi pertanian, reintegrasi, perekonomian, dan kesejahteraan rakyat, infrastruktur dan perkotaan, serta reformasi dan birokrasi.
Pasangan nomor urut 4, Zaini Abdullah dan Nasaruddin, mengusung visi, berkhidmat membangun Aceh berperadaban yang unggul, inovatif, dan tanpa korupsi.
Mereka mengusung tujuh misi untuk mendukunga visinya, di antaranya meningkatkan kualitas kesejahteraan hidup rakyat, meningkatkan kualitas tata kelola Pemerintahan Aceh dan perdamaian Aceh. Mengembangkan pembangunan ekonomi syariah dan berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas infrastruktur sosial dasar, publik, dan ekonomi.
Pasangan nomor urut 5, Muzakir Manaf dan TA Khalid, mengusung visi, Aceh yang sejahtera, berdaulat, dan bermartabat berdasarkan MoU Helsinki dan UUPA dalam bingkai NKRI.
Mereka mempunyai 11 misi, diantaranya perdamaian dengan menyelesaikan butir-butir MoU Helsinki dan implementasi UUPA sesuai dengan MoU Helsinki. Reformasi birokrasi dengan memperkuat sinergisitas tata kelola pemerintahan yang efektif. Pembangunan infrastruktur dasar dan penunjang untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan kemandirian energi.
Selain itu, mengembangkan potensi pariwisata yang berbasis islami, usaha ekonomi kreatif, dan sektor riil lainnya, serta mempersiapkan sumber daya manusia berbasis sains dan teknologi menuju era ekonomi industri.
Pasangan calon terakhir dengan nomor urut 6, Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah, mengusung visi, terwujudnya Aceh yang damai dan sejahtera melalui pemerintahan yang bersih, adil, dan melayani.
Untuk mendukunga visi tersebut, pasangan calon ini membuat sembilan misi, diantaranya reformasi birokrasi untuk tercapainya pemerintahan yang bersih dan berwibawa, memperkuat pelaksanaan syariat islam beserta nilai-nilai keislaman dan budaya keacehan dalam kehidupan masyarakat, dan menjaga integritas nasionalisme dan keberlanjutan perdamaian.
Selain itu, memastikan semua rakyat Aceh mendapatkan akses layanan kesehatan secara mudah, berkualitas, dan terintegrasi. Menjamin kedaulatan dan ketahanan pangan, serta revitalisasi fungsi perencanaan daerah dengan prinsip evidence based planning yang efektif. Ia juga mempunyai 15 program unggulan. [Hadi | MC KIP Aceh]
Ini Visi dan Misi Calon Gubernur Aceh