Banda Aceh – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh bersama tim sukses enam pasang calon, panelis, kepolisian, serta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh melakukan evaluasi debat kandidat terbuka kedua yang disiarkan secara langsung oleh TVRI Aceh tersebut.
Evaluasi itu berlangsung di Aula KIP Aceh pada Senin, 16 Januari 2017. Beberapa hal yang bahas dalam evaluasi ialah penyiaran debat kandidat, proses debat, dan keamanan.
Ketua KPI Aceh, Said Firdaus mengatakan, secara keseluruhan televisi TVRI belum maksimal dalam penyiaran acara debat kandidat pada 11 Januari 2017 lalu. Mengenai calon gubernur dan wakil gubernur Aceh, ia apresiasi karena tidak melakukan pelanggaran dari segi bahasa.
“Saya berharap di debat ketiga paslon bisa menggunakan waktu yang singkat dengan efektif,” kata Said.
Ia juga mengapresiasi KIP Aceh karena sudah menyelenggarakan debat dengan sukses, hal itu nampak dari tamu undangan yang cepat hadir.
Karo Ops Polda Aceh, Guntur Widodo memberi saran agar host TVRI tidak melakukan interupsi saat kandidat sedang berbicara, kecuali sudah habis waktunya. Dari segi keamanan, ia berterima kasih karena situasi sangat kondusif.
Hal yang sama juga diutarakan Ketua KIP Aceh, Ridwan Hadi. Ia memberikan apresiasi kepada tim pasangan calon yang sudah ikut prosesi debat dengan tertib hingga acara selesai. Terkait penyiaran debat kandidat secara langsung ke 23 kabupaten/kota, Ridwan mengaku belum menemukan televisi lokal yang channelnya mudah didapatkan oleh warga di seluruh Aceh.
Dalam kegiatan evaluasi debat itu Ridwan juga meminta masukan dan saran dari tim sukses enam pasang calon yang hadir. [Hadi | MC KIP Aceh]
KIP Aceh Evaluasi Debat Kedua
Banda Aceh – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh bersama tim sukses enam pasang calon, panelis, kepolisian, serta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh melakukan evaluasi debat kandidat terbuka kedua yang disiarkan secara langsung oleh TVRI Aceh tersebut.
Evaluasi itu berlangsung di Aula KIP Aceh pada Senin, 16 Januari 2017. Beberapa hal yang bahas dalam evaluasi ialah penyiaran debat kandidat, proses debat, dan keamanan.
Ketua KPI Aceh, Said Firdaus mengatakan, secara keseluruhan televisi TVRI belum maksimal dalam penyiaran acara debat kandidat pada 11 Januari 2017 lalu. Mengenai calon gubernur dan wakil gubernur Aceh, ia apresiasi karena tidak melakukan pelanggaran dari segi bahasa.
“Saya berharap di debat ketiga paslon bisa menggunakan waktu yang singkat dengan efektif,” kata Said.
Ia juga mengapresiasi KIP Aceh karena sudah menyelenggarakan debat dengan sukses, hal itu nampak dari tamu undangan yang cepat hadir.
Karo Ops Polda Aceh, Guntur Widodo memberi saran agar host TVRI tidak melakukan interupsi saat kandidat sedang berbicara, kecuali sudah habis waktunya. Dari segi keamanan, ia berterima kasih karena situasi sangat kondusif.
Hal yang sama juga diutarakan Ketua KIP Aceh, Ridwan Hadi. Ia memberikan apresiasi kepada tim pasangan calon yang sudah ikut prosesi debat dengan tertib hingga acara selesai. Terkait penyiaran debat kandidat secara langsung ke 23 kabupaten/kota, Ridwan mengaku belum menemukan televisi lokal yang channelnya mudah didapatkan oleh warga di seluruh Aceh.
Dalam kegiatan evaluasi debat itu Ridwan juga meminta masukan dan saran dari tim sukses enam pasang calon yang hadir. [Hadi | MC KIP Aceh]