Simeulue | KIP Aceh – Sebanyak 80 orang pemilih pemula dan tokoh masyarakat di Kabupaten Simeulue, mengikuti kegiatan sosialisasi regulasi politik dan Kepemiluan yang digelar oleh Kesbangpol Aceh dan Kesbangpol Simuelu. Kegiatan berlangsung di Wisma Harti, Kota Sinabang, Simeulue, Kamis 1 November 2018.
Sosialiasi dibuka oleh Bupati Simeulue, Erly Hasyim menghadirkan tiga pemateri, yaitu: mantan Kepala Kesbangpol Aceh, Nasir Zalba; Kepala Kesbangpol Simeulu, Alwi Ahlas dan Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Syamsul Bahri. Ikut hadir Arsyi M Yusuf, Kabid Poldagri di Kesbangpol Aceh dan Fauzan, Kabid Poldagri pada Kesbangpol Simeulu.
Bupati Erly Hasyim mengatakan sosialiasi penting untuk memberikan pemahaman kepada pemilih dalam berpolitik. “Pemilih pemula dapat melihat langsung kondisi politik, pada tahun ini dalam Pemilu 2019,” katanya.
Dia mengajak semua pemilih dalam harus lebih cerdas, jangan terjebak pada kata-kata indah para calon atau peserta Pemilu. Hati-hati memilih pemimpin dengan melihat kualitas mereka sebelum menentukan pilihan pada pemungutan suara nantinya, 17 April 2019. “Dewasalah berpolitik dan hati-hati dengan media sosial yang kerap menebarkan hoax,” harap Erly.
Hal senada disampaikan Nasir Zalba yang meminta para pemilih memastikan terlebih dahulu sudah terdaftaf atau belum dalam Daftar Pemilh Tetap (DPT). “Gunakan kesempatan untuk memilih dengan baik, salah memilih pemimpin maka akan menyesal lima tahun,” katanya.
Sementara itu Ketua KIP Aceh, Syamsul Bahri menguraikan pentingnya peran partai politik untuk melakukan sosialisasi Kepemiluan kepada warga. “Karena suksesnya Pemilu bukan hanya tanggungjawab penyelenggara saja, tetapi juga Partai Politik dan semua pihak serta masyarakat pada umumnya,” katanya.
Menurutnya ada beberapa sikronisasi peran antara KIP (sebagai penyelenggara Pemilu) dengan Partai Politik sebagai peserta Pemilu, di antaranya adalah bersinergi secara positif, berpartisipasi aktif dalam setiap pelaksanaan tahapan Pemilu dan bersama melakukan pendidikan politik secara aktif kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih.
“KIP dan Parpol serta pemangku kepentingan Pemilu lainnya juga bersama untuk peran menjaga ketertiban masyarakat supaya tetap kondusif, aman dan damai,” ujarnya. [AW]
Ketua KIP Aceh Sosialisasi Pemilu untuk Pemilih Pemula di Simeulue
Simeulue | KIP Aceh – Sebanyak 80 orang pemilih pemula dan tokoh masyarakat di Kabupaten Simeulue, mengikuti kegiatan sosialisasi regulasi politik dan Kepemiluan yang digelar oleh Kesbangpol Aceh dan Kesbangpol Simuelu. Kegiatan berlangsung di Wisma Harti, Kota Sinabang, Simeulue, Kamis 1 November 2018.
Sosialiasi dibuka oleh Bupati Simeulue, Erly Hasyim menghadirkan tiga pemateri, yaitu: mantan Kepala Kesbangpol Aceh, Nasir Zalba; Kepala Kesbangpol Simeulu, Alwi Ahlas dan Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Syamsul Bahri. Ikut hadir Arsyi M Yusuf, Kabid Poldagri di Kesbangpol Aceh dan Fauzan, Kabid Poldagri pada Kesbangpol Simeulu.
Bupati Erly Hasyim mengatakan sosialiasi penting untuk memberikan pemahaman kepada pemilih dalam berpolitik. “Pemilih pemula dapat melihat langsung kondisi politik, pada tahun ini dalam Pemilu 2019,” katanya.
Dia mengajak semua pemilih dalam harus lebih cerdas, jangan terjebak pada kata-kata indah para calon atau peserta Pemilu. Hati-hati memilih pemimpin dengan melihat kualitas mereka sebelum menentukan pilihan pada pemungutan suara nantinya, 17 April 2019. “Dewasalah berpolitik dan hati-hati dengan media sosial yang kerap menebarkan hoax,” harap Erly.
Hal senada disampaikan Nasir Zalba yang meminta para pemilih memastikan terlebih dahulu sudah terdaftaf atau belum dalam Daftar Pemilh Tetap (DPT). “Gunakan kesempatan untuk memilih dengan baik, salah memilih pemimpin maka akan menyesal lima tahun,” katanya.
Sementara itu Ketua KIP Aceh, Syamsul Bahri menguraikan pentingnya peran partai politik untuk melakukan sosialisasi Kepemiluan kepada warga. “Karena suksesnya Pemilu bukan hanya tanggungjawab penyelenggara saja, tetapi juga Partai Politik dan semua pihak serta masyarakat pada umumnya,” katanya.
Menurutnya ada beberapa sikronisasi peran antara KIP (sebagai penyelenggara Pemilu) dengan Partai Politik sebagai peserta Pemilu, di antaranya adalah bersinergi secara positif, berpartisipasi aktif dalam setiap pelaksanaan tahapan Pemilu dan bersama melakukan pendidikan politik secara aktif kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih.
“KIP dan Parpol serta pemangku kepentingan Pemilu lainnya juga bersama untuk peran menjaga ketertiban masyarakat supaya tetap kondusif, aman dan damai,” ujarnya. [AW]