Nagan Raya | KIP Aceh – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Nagan Raya meluncurkan Rumah Pintar Pemilu “Rameunee” Jumat 29 Juni 2018. Prosesi peresmian dilakukan oleh Sekretaris KIP Aceh, Drs Darmansyah, MM.
Acara dihadiri oleh Wakil Bupati Nagan Raya, Komisioner KIP Nagan Raya dan para pegawai sekretariat, unsur Forkopimda plus, perwakilan partai, tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan.
Ketua KIP Nagan Raya, Muhammad Yasin mengatakan Rumah Pintar Pemilu hadir sesuai amanah dari KPU Pusat. Ide awalnya muncul karena untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam setiap pesta demokrasi ke depan. “Memanfaatkan ruangan yang ada untuk pendidikan bagi pemilih,” katanya.
Dia mengatakan, Rumah Pintar Pemilu “Rameunee” membuka akses untuk masyarakat Nagan Raya memahami sejarah Pemilu di Nagan Raya maupun di Indonesia.
Sementara Wakil Bupati Nagan Raya, Khalidin, SE, MM mendukung sepenuhnya keberadaan Rumah Pintar Pemilu. Wadah ini menjadi nilai tambah dalam memberikan informasi Pemilu kepada warga. “Harapan kami kepada KIP Nagan Raya, jalankan sosialisasi dengan baik sehingga proses demokrasi menjadi lebih baik ke depan.”
Sekrataris KIP Aceh, Darmansyah dalam sambutan menjelaskan kegiatan ini bagian dari program KPU Indonesia dalam menghadirkan Rumah Pintar Pemilu di seluruh daerah. Diinisiasi pada September 2016, beberapa daerah kemudian ditunjuk sebagai pilot project, bertujuan memberikan sosialisasi dan pendidikan tentang kepemiluan kepada masyarakat. Salah satunya KIP Provinsi Aceh, “saat itu kehadiran Rumah Pintar Pemilu penting untuk memaksimalkan sosialisasi kepada pemilih di Aceh jelang Pilkada 2017.”
KIP Aceh meluncurkan Rumah Pintar Pemilu pada 17 November 2016 diberi nama “cakradonya”. Selanjutnya KIP Aceh berkewajiban membantu hadirnya Rumah Pintar Pemilu di KIP Kabupaten/Kota seluruh Aceh. Beberapa daerah yang telah membentuk adalah Aceh Timur, Aceh Jaya, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, Banda Aceh, Lhokseumawe, Langsa, Subulussalam, Sabang, Aceh Tengah dan Gayo Lues.
Darmasyah mengatakan, Rumah Pintar Pemilu adalah konsep pendidikan pemilih yang dilakukan melalui pemanfaatan ruang dari sebuah bangunan atau bangunan khusus, berfungsi semacam museum Pemilu. Kehadirannya penting untuk menyediakan ruang edukasi bagi seluruh warga Nagan Raya dan Aceh pada umumnya. “Bagi siapa pun yang ingin mengetahui proses demokrasi di indonesia sejak dulu, dapat melihatnya secara langsung di sini. Jika ada yang belum lengkap, sambil jalan bisa dilengkapi.”
Rumah Pintar Pemilu juga dapat menjadi sekolah untuk belajar kepemiluan bagi para pemilih pemula, mahasiswa dan siswa. mereka sebagai generasi penerus lebih paham proses demokrasi di indonesia secara umum, sehingga semakin ke depan pemilih di tempat kita semakin cerdas dan berintegritas. “Sehingga pemimpin yang lahir dari proses pemilu juga semakin cerdas dan berintegritas,” sambungnya.
Pemilihan nama “Rameunee” kata Darmasyah telah tepat. Kata itu adalah adalah kearifan lokal di Nagan Raya yang mencerminkan budaya masyarakatnya dalam berpikir membangun semangat intelektual dan mampu bertahan dalam kondisi apa pun. Rumah Pintar “Rameunee” diharapkan mampu bertahan sampai kapan pun, tidak hanya menjelang pemilu 2019. “mari sama-sama menjaga semangat “rameunee” untuk menatap demokrasi yang lebih baik ke depan di Nagan Raya dan Aceh.”
Peresmian Rumah Pintar Pemilu ditandai dengan pemotongan pita oleh Sekretaris KIP Aceh, Darmansyah didampingi oleh Wakil Bupati Nagan Raya, Ketua KIP Nagan Raya berserta Komisioner serta perwakilan Polres Ragan Raya dan Kodim Nagan Raya serta unsur Panwaslih.
Rumah Pintar Pemilu “Rameunee” dibuat memaksimalkan ruangan depan kantor KIP Nagan Raya. Di sana tersedia segala informasi terkait kepemiluan di Aceh dan dan Indonesia. [AW]
KIP Nagan Raya Launching Rumah Pintar Pemilu “Rameunee”
Nagan Raya | KIP Aceh – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Nagan Raya meluncurkan Rumah Pintar Pemilu “Rameunee” Jumat 29 Juni 2018. Prosesi peresmian dilakukan oleh Sekretaris KIP Aceh, Drs Darmansyah, MM.
Acara dihadiri oleh Wakil Bupati Nagan Raya, Komisioner KIP Nagan Raya dan para pegawai sekretariat, unsur Forkopimda plus, perwakilan partai, tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan.
Ketua KIP Nagan Raya, Muhammad Yasin mengatakan Rumah Pintar Pemilu hadir sesuai amanah dari KPU Pusat. Ide awalnya muncul karena untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam setiap pesta demokrasi ke depan. “Memanfaatkan ruangan yang ada untuk pendidikan bagi pemilih,” katanya.
Dia mengatakan, Rumah Pintar Pemilu “Rameunee” membuka akses untuk masyarakat Nagan Raya memahami sejarah Pemilu di Nagan Raya maupun di Indonesia.
Sementara Wakil Bupati Nagan Raya, Khalidin, SE, MM mendukung sepenuhnya keberadaan Rumah Pintar Pemilu. Wadah ini menjadi nilai tambah dalam memberikan informasi Pemilu kepada warga. “Harapan kami kepada KIP Nagan Raya, jalankan sosialisasi dengan baik sehingga proses demokrasi menjadi lebih baik ke depan.”
Sekrataris KIP Aceh, Darmansyah dalam sambutan menjelaskan kegiatan ini bagian dari program KPU Indonesia dalam menghadirkan Rumah Pintar Pemilu di seluruh daerah. Diinisiasi pada September 2016, beberapa daerah kemudian ditunjuk sebagai pilot project, bertujuan memberikan sosialisasi dan pendidikan tentang kepemiluan kepada masyarakat. Salah satunya KIP Provinsi Aceh, “saat itu kehadiran Rumah Pintar Pemilu penting untuk memaksimalkan sosialisasi kepada pemilih di Aceh jelang Pilkada 2017.”
KIP Aceh meluncurkan Rumah Pintar Pemilu pada 17 November 2016 diberi nama “cakradonya”. Selanjutnya KIP Aceh berkewajiban membantu hadirnya Rumah Pintar Pemilu di KIP Kabupaten/Kota seluruh Aceh. Beberapa daerah yang telah membentuk adalah Aceh Timur, Aceh Jaya, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, Banda Aceh, Lhokseumawe, Langsa, Subulussalam, Sabang, Aceh Tengah dan Gayo Lues.
Darmasyah mengatakan, Rumah Pintar Pemilu adalah konsep pendidikan pemilih yang dilakukan melalui pemanfaatan ruang dari sebuah bangunan atau bangunan khusus, berfungsi semacam museum Pemilu. Kehadirannya penting untuk menyediakan ruang edukasi bagi seluruh warga Nagan Raya dan Aceh pada umumnya. “Bagi siapa pun yang ingin mengetahui proses demokrasi di indonesia sejak dulu, dapat melihatnya secara langsung di sini. Jika ada yang belum lengkap, sambil jalan bisa dilengkapi.”
Rumah Pintar Pemilu juga dapat menjadi sekolah untuk belajar kepemiluan bagi para pemilih pemula, mahasiswa dan siswa. mereka sebagai generasi penerus lebih paham proses demokrasi di indonesia secara umum, sehingga semakin ke depan pemilih di tempat kita semakin cerdas dan berintegritas. “Sehingga pemimpin yang lahir dari proses pemilu juga semakin cerdas dan berintegritas,” sambungnya.
Pemilihan nama “Rameunee” kata Darmasyah telah tepat. Kata itu adalah adalah kearifan lokal di Nagan Raya yang mencerminkan budaya masyarakatnya dalam berpikir membangun semangat intelektual dan mampu bertahan dalam kondisi apa pun. Rumah Pintar “Rameunee” diharapkan mampu bertahan sampai kapan pun, tidak hanya menjelang pemilu 2019. “mari sama-sama menjaga semangat “rameunee” untuk menatap demokrasi yang lebih baik ke depan di Nagan Raya dan Aceh.”
Peresmian Rumah Pintar Pemilu ditandai dengan pemotongan pita oleh Sekretaris KIP Aceh, Darmansyah didampingi oleh Wakil Bupati Nagan Raya, Ketua KIP Nagan Raya berserta Komisioner serta perwakilan Polres Ragan Raya dan Kodim Nagan Raya serta unsur Panwaslih.
Rumah Pintar Pemilu “Rameunee” dibuat memaksimalkan ruangan depan kantor KIP Nagan Raya. Di sana tersedia segala informasi terkait kepemiluan di Aceh dan dan Indonesia. [AW]