Banda Aceh – Puluhan murid SMA 4 Banda Aceh dibekali edukasi pemilih pemula pada Sabtu pagi, 19 November 2016. Edukasi tersebut digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsyiah bekerja sama dengan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.
Dua pembicara dalam kegiatan itu ialah Koordinator Prodi Ilmu Politik Unysiah, Radhi Darmansyah dan Komisioner Bidang Sosialisasi Pendidikan Pemilihan dan Pengembangan SDM KIP Aceh, Hendra Fauzi.
Hendra mengatakan, sosialisasi pemilih pemula tersebut menerangkan tentang proses pemilu dan pencoblosan. Usai diskusi, pemilih pemula dari murid SMA 4 langsung melakukan simulasi pencoblosan.
“Kita akan terus kejar semaksimal mungkin sosialisasi untuk pemilih pemula. Mereka banyak yang belum mengerti tentang proses coblos. Jadi minimal mereka tidak salah coblos dan hilang suara,” ujarnya.
Ia berharap KIP di kabupaten/kota bersama perangkat penyelenggara pemilu terus bersinergi mensosialisasikan cara memilih bagi pemilih pemula, serta mengedukasi masyarakat tentang proses pemilu.
Radhi Darmansyah memberi tips untuk pemilih pemula agar bisa memilih pemimpin yang dianggap benar. Pemilih, baik pemula maupun tidak, harus mengenal riwayat hidup dan pengalaman calon kepala daerah, visi-misinya, serta program kerja calon tersebut.
“Jadi anda tidak salah memilih nantinya. Lalu terus pantau dan awasi proses pencoblosan di TPS gampong anda,” ujarnya. [Hadi | MC KIP Aceh]
Siswa Dibekali Cara Memilih
Banda Aceh – Puluhan murid SMA 4 Banda Aceh dibekali edukasi pemilih pemula pada Sabtu pagi, 19 November 2016. Edukasi tersebut digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsyiah bekerja sama dengan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.
Dua pembicara dalam kegiatan itu ialah Koordinator Prodi Ilmu Politik Unysiah, Radhi Darmansyah dan Komisioner Bidang Sosialisasi Pendidikan Pemilihan dan Pengembangan SDM KIP Aceh, Hendra Fauzi.
Hendra mengatakan, sosialisasi pemilih pemula tersebut menerangkan tentang proses pemilu dan pencoblosan. Usai diskusi, pemilih pemula dari murid SMA 4 langsung melakukan simulasi pencoblosan.
“Kita akan terus kejar semaksimal mungkin sosialisasi untuk pemilih pemula. Mereka banyak yang belum mengerti tentang proses coblos. Jadi minimal mereka tidak salah coblos dan hilang suara,” ujarnya.
Ia berharap KIP di kabupaten/kota bersama perangkat penyelenggara pemilu terus bersinergi mensosialisasikan cara memilih bagi pemilih pemula, serta mengedukasi masyarakat tentang proses pemilu.
Radhi Darmansyah memberi tips untuk pemilih pemula agar bisa memilih pemimpin yang dianggap benar. Pemilih, baik pemula maupun tidak, harus mengenal riwayat hidup dan pengalaman calon kepala daerah, visi-misinya, serta program kerja calon tersebut.
“Jadi anda tidak salah memilih nantinya. Lalu terus pantau dan awasi proses pencoblosan di TPS gampong anda,” ujarnya. [Hadi | MC KIP Aceh]