Banda Aceh – Sambil menikmati sarapan pagi di Pendopo Gubernur Aceh, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menggelar “Silaturrahmi Pilkada Aceh Damai”, Selasa 10 Januari 2017. Acara diikuti oleh seluruh unsur Forkopimda dan para kandidat calon gubenur Aceh.
Ketua KIP Aceh Ridwan Hadi menyampaikan tujuan duduk bersama dalam suasaan yang santai untuk silaturrahmi, berdiskusi dan bertukar pendapat guna mewujudkan Pilkada Aceh yang aman dan damai. “Acara seperti ini, tidak menutup kemungkinan dibuat oleh pasangan calon maupun unsur Forkopimda, dan saling mengundang,” katanya.
Dengan silaturrahmi yang sering dan terus menerus, Ridwan Hadi menilai akan mampu membuat suasana menjadi lebih akrab dan dingin dalam proses Pilkada Aceh. Dia mengharapkan, siapapun yang terpilih nantinya akan merangkul yang lainnya untuk bersama-sama memikirkan menghadirkan kemakmuran bagi rakyat Aceh.
Plt Gubenur Aceh, Soedarmo mengapresiasi para pihak yang sampai sejauh ini masih mampu menjaga tahapan Pilkada yang damai dan demokratis. “Ada beberapa (gejolak) tapi masih dalam hal masih wajar. Hal ini perlu dipertahankan.”
Dia mengharapkan penyelenggara dapat menjaga netralitas dalam gelar Pilkada, mematuhi semua aturan yang berlaku. Hal yang sama juga diingatkan untuk para pegawai di lingkungan Pemerintah Aceh. “Kalau ada PNS yang tidak netral, tolong dilaporkan,” kata Soedarmo.
Aparat keamanan, Polri dan termasuk TNI untuk melakukan pengamanan dan segera menindaklanjuti persoalan yang terjadi di lapangan. “Begitu ada persoalan, kita selesaikan segera. Pasangan calon juga dapat menjaga Pilkada Damai sesuai ikrar yang telah dilakukan 10 November 2016.”
Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal Tatang Sulaiman menilai kondisi keamanan dalam Pilkada masih terkendali. “Saya melihat tren kondusif,” ujarnya.
Dia juga menjamin komitmen seluruh prajurit Kodam Iskandar Muda dalam memback-up kepolisian terkait pengamanan. Kerjasama juga telah berjalan baik antara aparat keamanan dengan para pihak. “Kalau ada persoalan, semuanya berkeinginan menyelesaikan dengan kepala dingin,” kata Tatang.
Sementara itu mewakili Kapolda Aceh, Karo Ops Polda Aceh, Kombes Guntur Widodo mengatakan telah berupaya maksimal untuk menjamin keamanan dalam pelaksanaan Pilkada. Kepolisian Aceh nantinya juga akan dibantu oleh BKO kepolisian sebagai personel bantuan dari provinsi lain. “Totalnya nanti akan ada 1.900 personel bantuan,” katanya.
Dia mengharapkan semua pihak termasuk para kandidat dapat memberikan kontribusi dalam keamaman, untuk menunjukkan bahwa Aceh bukanlah yang dulu lagi. Dugaan banyak pihak tentang potensi konflik di Aceh saat Pillkada dapat dipatahkan dengan menjaga kondisi yang aman dan damai.
Para kandidat gubenur/wakil gubenur Aceh juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan harapannya. Semuanya sepakat, bahwa Pilkada Aceh harus berlansung dalam suasana yang nyaman dan menjalaninya dengan gembira. Acara yang dimulai sejak pagi itu berakhir hampir jelang siang, dalam suasana keakraban. [AW | MC KIP Aceh]
Sambil Sarapan, KIP Aceh Silaturrahmi dengan Forkopimda dan Kandidat
Banda Aceh – Sambil menikmati sarapan pagi di Pendopo Gubernur Aceh, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menggelar “Silaturrahmi Pilkada Aceh Damai”, Selasa 10 Januari 2017. Acara diikuti oleh seluruh unsur Forkopimda dan para kandidat calon gubenur Aceh.
Ketua KIP Aceh Ridwan Hadi menyampaikan tujuan duduk bersama dalam suasaan yang santai untuk silaturrahmi, berdiskusi dan bertukar pendapat guna mewujudkan Pilkada Aceh yang aman dan damai. “Acara seperti ini, tidak menutup kemungkinan dibuat oleh pasangan calon maupun unsur Forkopimda, dan saling mengundang,” katanya.
Dengan silaturrahmi yang sering dan terus menerus, Ridwan Hadi menilai akan mampu membuat suasana menjadi lebih akrab dan dingin dalam proses Pilkada Aceh. Dia mengharapkan, siapapun yang terpilih nantinya akan merangkul yang lainnya untuk bersama-sama memikirkan menghadirkan kemakmuran bagi rakyat Aceh.
Plt Gubenur Aceh, Soedarmo mengapresiasi para pihak yang sampai sejauh ini masih mampu menjaga tahapan Pilkada yang damai dan demokratis. “Ada beberapa (gejolak) tapi masih dalam hal masih wajar. Hal ini perlu dipertahankan.”
Dia mengharapkan penyelenggara dapat menjaga netralitas dalam gelar Pilkada, mematuhi semua aturan yang berlaku. Hal yang sama juga diingatkan untuk para pegawai di lingkungan Pemerintah Aceh. “Kalau ada PNS yang tidak netral, tolong dilaporkan,” kata Soedarmo.
Aparat keamanan, Polri dan termasuk TNI untuk melakukan pengamanan dan segera menindaklanjuti persoalan yang terjadi di lapangan. “Begitu ada persoalan, kita selesaikan segera. Pasangan calon juga dapat menjaga Pilkada Damai sesuai ikrar yang telah dilakukan 10 November 2016.”
Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayor Jenderal Tatang Sulaiman menilai kondisi keamanan dalam Pilkada masih terkendali. “Saya melihat tren kondusif,” ujarnya.
Dia juga menjamin komitmen seluruh prajurit Kodam Iskandar Muda dalam memback-up kepolisian terkait pengamanan. Kerjasama juga telah berjalan baik antara aparat keamanan dengan para pihak. “Kalau ada persoalan, semuanya berkeinginan menyelesaikan dengan kepala dingin,” kata Tatang.
Sementara itu mewakili Kapolda Aceh, Karo Ops Polda Aceh, Kombes Guntur Widodo mengatakan telah berupaya maksimal untuk menjamin keamanan dalam pelaksanaan Pilkada. Kepolisian Aceh nantinya juga akan dibantu oleh BKO kepolisian sebagai personel bantuan dari provinsi lain. “Totalnya nanti akan ada 1.900 personel bantuan,” katanya.
Dia mengharapkan semua pihak termasuk para kandidat dapat memberikan kontribusi dalam keamaman, untuk menunjukkan bahwa Aceh bukanlah yang dulu lagi. Dugaan banyak pihak tentang potensi konflik di Aceh saat Pillkada dapat dipatahkan dengan menjaga kondisi yang aman dan damai.
Para kandidat gubenur/wakil gubenur Aceh juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan harapannya. Semuanya sepakat, bahwa Pilkada Aceh harus berlansung dalam suasana yang nyaman dan menjalaninya dengan gembira. Acara yang dimulai sejak pagi itu berakhir hampir jelang siang, dalam suasana keakraban. [AW | MC KIP Aceh]