Banda Aceh – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh mengadakan rapat koordinasi (rakor)persiapan pagelaran seni dan budaya dengan Partai Politik Peserta Pemilu 2019 di Aula KIP Aceh, Banda Aceh, 16 April 2018. Kegiatan ini juga turut menghadirkanSerambi Indonesia sebagai event organizer. Dalam rakor tersebut, peserta rapat mendiskusikanmekanisme pelaksanaan kegiatan pagelaran seni budaya yang dilaksanakan pada Sabtu, 21 April 2018 di halaman Stadion H. Dimurthala,Banda Aceh.
Anggota Komisioner KIP Aceh, Junaidi, S.Ag., M.H., dalam sambutannya menegaskan bahwa acara ini bertujuan untuksosialisasi lambang, nomor urut, dan bendera partai. “Kegiatan ini bersifat memberikan sosialisasi bahwa pada pemilihan umum 2019 ada 20 partai politik yang berpartisipasi,” ujar Junaidi.
Junaidi menjelaskan bahwa partai politik peserta Pemilu 2019 yang mengikuti Pagelaran Seni dan Budaya tidak diperkenankan untuk menyampaikan pesan-pesan lain berunsur kampanye selain lambang partai, nomor urut dan bendera saja.
“Kegiatan yang nantinya akan dilaksanakantidak bermakna sudah diperbolehkannya kampanye, namun dilaksanakan untuk sosialisasi memperkenalkan lambang, nomor urut, dan bendera partai. Partai politik peserta Pemilu 2019 baru diperbolehkan kampanye pada saat jadwal kampanye damai dimulai,” ujar Junaidi.
Kegiatan pagelaran seni dan budaya digelar dengan mengangkat tema “Melalui Pagelaran Seni Budaya Membangun Pemilih Berdaulat Guna Menyukseskan Pemilu Serentak 2019” dandilaksanakan serentak secara nasional untuk menyongsong satu tahun Pemilu Serentak 2019.
Rangkaian kegiatan meliputi dua pokok agenda yaitu pagelaran seni dan pawai mobil yang melibatkan seluruh Partai Politik Peserta Pemilu 2019. Kegiatan Pagelaran Seni Budaya juga akan diisi dengan Tarian Seudati, Syair Aceh, musik band lokal, stand up comedy, Rapai Geleng dan ditutup dengan pemberiandoorprize bagi peserta.
Junaidi menambahkan, “Acara ini merupakan bagian dari zikir (pengingat) pemilu. Melalui kegiatan ini kita berupaya untuk membangun semangat pemilu yang harmonis, bermartabat, jujur, dan adil.”[]
KIP Aceh Adakan Rakor Persiapan Pagelaran Seni dan Budaya dengan Partai Politik
Banda Aceh – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh mengadakan rapat koordinasi (rakor) persiapan pagelaran seni dan budaya dengan Partai Politik Peserta Pemilu 2019 di Aula KIP Aceh, Banda Aceh, 16 April 2018. Kegiatan ini juga turut menghadirkan Serambi Indonesia sebagai event organizer. Dalam rakor tersebut, peserta rapat mendiskusikan mekanisme pelaksanaan kegiatan pagelaran seni budaya yang dilaksanakan pada Sabtu, 21 April 2018 di halaman Stadion H. Dimurthala,Banda Aceh.
Anggota Komisioner KIP Aceh, Junaidi, S.Ag., M.H., dalam sambutannya menegaskan bahwa acara ini bertujuan untuksosialisasi lambang, nomor urut, dan bendera partai. “Kegiatan ini bersifat memberikan sosialisasi bahwa pada pemilihan umum 2019 ada 20 partai politik yang berpartisipasi,” ujar Junaidi.
Junaidi menjelaskan bahwa partai politik peserta Pemilu 2019 yang mengikuti Pagelaran Seni dan Budaya tidak diperkenankan untuk menyampaikan pesan-pesan lain berunsur kampanye selain lambang partai, nomor urut dan bendera saja.
“Kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan tidak bermakna sudah diperbolehkannya kampanye, namun dilaksanakan untuk sosialisasi memperkenalkan lambang, nomor urut, dan bendera partai. Partai politik peserta Pemilu 2019 baru diperbolehkan kampanye pada saat jadwal kampanye damai dimulai,” ujar Junaidi.
Kegiatan pagelaran seni dan budaya digelar dengan mengangkat tema “Melalui Pagelaran Seni Budaya Membangun Pemilih Berdaulat Guna Menyukseskan Pemilu Serentak 2019” dandilaksanakan serentak secara nasional untuk menyongsong satu tahun Pemilu Serentak 2019.
Rangkaian kegiatan meliputi dua pokok agenda yaitu pagelaran seni dan pawai mobil yang melibatkan seluruh Partai Politik Peserta Pemilu 2019. Kegiatan Pagelaran Seni Budaya juga akan diisi dengan Tarian Seudati, Syair Aceh, musik band lokal, stand up comedy, Rapai Geleng dan ditutup dengan pemberiandoorprize bagi peserta.
Junaidi menambahkan, “Acara ini merupakan bagian dari zikir (pengingat) pemilu. Melalui kegiatan ini kita berupaya untuk membangun semangat pemilu yang harmonis, bermartabat, jujur, dan adil.”[]